About God

Religious Myspace Comments
Dulu aku pernah hidup sebagai biarawan. tugasku berdoa untuk dunia dan Gereja. setiap hari aku harus brevir (ibadat harian) lima kali sehari, misa satu kali sehari, doa makan 6 kali sehari, angelus 3 kali sehari, ditambah doa2 pribadi. selain itu aku juga harus meditasi 2 kali sehari. benar2 cara hidup yang membosankan, tapi aku menikmatinya. memang terkadang aku malas. namun sebenarnya aku sangat ingin bisa berdoa, bahkan aku punya ruang doa pribadi di kamarku.

lalu, saat aku keluar dari biara dan menjalani hidup dengan cara yang biasa, kusadari hidupku semakin kelam dari hari ke hari. tak ada rencana hidup yang kubuat berhasil terwujud. aku sempat putus asa. aku bertanya pada diriku," apa yang sebenarnya terjadi padaku?" hanya seseorang yang bisa kusalahkan atas semuanya ini. Tuhan. aku membenciNya dan aku percay kalau Dia hanya omong kosong besar yang diceritakan turun temurun. dalam masa itu, hanya dua hal yang aku percayai. kecerdasan dan keteguhan hati. lalu aku hidup dalam masa kegelapan dimana tak ada siapapun, hidup yan benar2 sendiri. aku semakin yakin dengan pilihanku saat aku menyadari bhwa tak ada seorangpun yang peduli dan memperhatikan aku. aku hidup sendiri. tetap dengan pendirianku, menjalani hidup dengan filosofi kebebasan berpikir dan bertindak (Aufklarung).

tapi entah kenapa, peristiwa itu* bisa membalikkan jalan pikiranku. aku jadi rajin berdoa, pergi misa, dan menata kembali kehidupan rohaniku. aku cum tak mau kalah, sampai2 aku rela meninggalkan jalan hidup yang sudah lama kubangun. dan sekarang, aku masih berusaha menebus kesalahanki dengan caraku sendiri. kubuktikan padaNya semua niat dan ketulusanku. In hoc signo vinces (dengan tanda ini aku mengabdi)



* symphony 9


Religious Myspace Comments

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Di Kala Senja

Coffee of Destiny

Stream Of Destiny