Tunnel of Faith

belakangan ini saat aku menyelesaikan refleksi ada perasaan menyesak di dada, seperti sebuah keraguan apakah aku bisa menghidupi apa yang sudah kutemukan. sebab sebuah kesadaran tanpa aksi adalah mati. tanpa aksi tak akan ada reaksi. dengan kata lain aku tidak mengubah apapun.. aku bertanya2 apakah aku bisa konsisten dengan kesadaran bahwa pada hakikatnya manusia itu sendiri.. sehingga walau dalam keadaan apapun aku tak akan lagi merasa kesepian. apakah aku bisa menerima keadaan apapun dalam hidupku? sebab saat aku berusaha melakukan sesuatu tentang itu, aku sedang menggoreskan sendiri lukaku. apakah aku bisa menerimanya, membangun keikhlasan dan hidup penuh syukur? sebuah dinamika yang mungkin akan sulit dihadapi.. tapi aku harus ingat satu hal ini... seperti berada di dalam terowongan, aku selalu bisa melihat ujungnya.. tapi aku tetap harus berjalan untuk sampai kesana.. mungkin akan menemukan bahaya runtuh, binatang berbisa, atau apapun yang bisa membunuh... tapi aku harus tetap berjalan, hingga akhirnya aku sampai ke tempat yang lebih baik..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Di Kala Senja

Coffee of Destiny

Stream Of Destiny