Time to End Everything

sebuah pukulan keras telah kualami. tak kusangaka, hal ini membuatku kehilangan optimismeku. aku orang yang pantang menyerah, kemarin telah menyerah kalah. sekuat apapun aku berusaha, aku tak mengubah apapun. justru semakin memprburuk. mungkin ambisi dan optimismeku yang meledak2 faktor semuanya. aku harus belajar untuk tahu kapan harus berhenti. sebab menjadi orang yang tak prnah menyerah itu berbahaya dan merepotkan. paling tidak sekarang aku bisa menyadari semua itu. optimisme dan ambisi bisa menjadi kekuatan besar yang tak terpatahkan, tapi yang tak kalah penting adlah harus tau kapan waktunya untuk berhenti/ haaaah.. lama2 aku bisa menjd realistis. tidak , aku harus memperbaiki ini. aku masih membutuhkan idealismeku. "negara api membutuhkan pemimpin baru yang idealis yang pendiriannya tak tergoyahkan oleh apapun." (jendral Iroh)

terimakasih Tuhan, KAU telah menyadarkan aku betapa cinta yang seperti ini tak layak untuk diperjuangkan. ajari aku untu menilali cinta yang murni,Tuhan... supaya aku tak terluka lagi oleh kebodohan, terutama karena kebohongan dan pengkhianatan..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Di Kala Senja

Coffee of Destiny

Stream Of Destiny