Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Sebuah Roman

Gambar
Ketika aku membuka kembali ingatanku pada kenangan, melihat kembali benda2 dari masa lalu; surat2, tulisan2, gambar2, pernak-pernik, aku menyadari bahwa aku telah melalui banyak hal. Dimulai saat aku menapakkan kaki dalam hidup bersosial, menemukan cinta pertama, hidup dalam dunia biara, lalu kembali ke dunia nyata; bergulat menemukan arti Cinta dan Keberadaan. Tak kusangka waktu telah berlalu begitu cepat. Di setiap langkahku, di iringi detikan waktu yang tiada pernah berhenti, terdapat orang2 yang memberi warna pada hidupku. Masing2 dari mereka membantuku melengkapi kepingan puzzle dari lembaran kosong kehidupanku; membentuk sebuah gambar yang disebut "diriku". Di ujung waktu yang tersisa, yang kurasakan hanyalah rasa sesak di dada. "Kenapa aku tidak menggunakan waktuku dengan bijak..." Namun aku menyadari bahwa dari kesalahan2 itulah aku belajar; dari kesalahan2 itulah aku bertemu dengan orang2 yang berharga dalam hidupku; dari kesalahan2 itulah aku menjadi dir...

The Rare Blue Lotus Utpala

Gambar
Hidup adalah pertarungan untuk bebas dari penderitaan. Manusia selalu mengulangi kesalahan yang sama. Mereka kehilangan kendali atas raga dan jiwa mereka sendiri dan kehilangan diri di waktu yang sama. Manusia terbelenggu dalam rasa mengasihani diri. Kebebasan batin hanya menjadi milik para mistikus dan orang2 berdarah dingin. Dalam proses hidupku, banyak orang yang datang padaku, mencari jalan supaya dapat keluar dari penderitaan mereka. Biasanya soal cinta. Aku merasa kasihan pada mereka. Kenapa manusia selalu mengulangi kesalahan yang sama? Lalu,  yang bisa kulakukan hanyalah memberi pilihan dari cara pandang yang berbeda; memperlihatkan makna di balik segala sesuatu yang dapat dilihat. Sejak dahulu aku tahu bahwa inilah arti hidupku. Lebih jauh lagi, inilah perutusan yang kubawa dalam kelahiranku.  Namun dalam perjalananku selama ini, selalu muncul sebersit ego yang jika terpupuk dengan baik akan menjadi sebuah posesivitas. Meskipun hampir tidak pernah terungkapkan, ia ...

Watch Your Back, Garden Guard

Gambar
Aku ingin memulai tulisan ini dengan senyuman lebar yang mengembang di wajahku. =) ^_^ (= Tingkat ke-enam kesadaran jiwa. Pengorbanan Diri-Kedamaian Sejati "Pengorbanan diri karena cinta adalah jalan jiwa untuk menemukan kedamaian sejati. jiwa tidak akan kehilangan apa2, akan tetapi justru akan mulai melihat kehadiran  Dewata dalam segala sesuatu. Jiwa menari dengan irama alam semesta. dunia tidak lagi berada dlam dirinya" Setiap kali aku memikirkan Bunga Taman, mencari kehadirannya dalam semadiku, aku dihadapkan  pada jurang yang lebar. Aku harus memahami Cinta terlebih dahulu untuk bisa membuat jurang itu bergeser mendekat. Ia akan pergi jauh demi meraih mimpinya. Meskipun mudah bagiku untuk menyusulnya, sepertinya Sang Dewata belum mengijinkan aku untuk bersama dengannya. Aku menyadari itu. Akupun tak ingin membuatnya takut padaku. Yang bisa kulakukan sekarang adalah melepaskannya. Aku tak akan mengikutinya. Jika Ayahanda Dewata Agung benar2 mempertemukan kami, jar...

Dead Stream

Gambar
Untuk beberapa saat aku terbenam dalam kemarahan. Aku membalas kemarahan dengan kemarahan yang kupendam, yang meledak di dalam dadaku, membuat jantungku berdetak tak beraturan. Sejenak, keseimbanganku bergeser dan membuatnya mengalir mengikuti arus perasaan, tepat menuju jurang kemurkaan.  "Hawane senggol bacok." mungkin itu istilah yang tepat untuk menggambarkan diriku dan  lingkunganku. Dalam keadaan ini, aku merasa seperti orang mati. Nyaman sekali rasanya mengikuti arus ini. Namun, aku menyesali kenyamanan ini. Dengan sisa kesadaranku, aku mencoba mengendalikan diri. Aku kalah. Aku belum cukup kuat mengendalikan jiwaku. Lalu, seperti halnya orang yang terseret arus sungai, jika sudah tak mampu lagi berenang, ia harus mencari pegangan. Benar, aku meraih setangkai Bunga Taman. Dia menampilkan ekspresi menyebalkan. Tapi itu cukup untuk membuatku seimbang kembali. Kemarahan berhasil dikalahkan. Meskipun aku masih rapuh dan harus mengumpulkan kembali daya2 kesadaranku, ekspr...

Manunggal

Gambar
Ayahanda, apakah aku membutuhkan seorang wanita untuk menemukan jati diriku? Selama ini aku mengembara dan bertapa seorang diri seperti rajawali tunggal. Aku tidak apa2. Memang terkadang jatuh bangun, tapi aku bisa menghadapinya. Aku sudah utuh. Lalu apakah aku harus membutuhkan seorang wanita untuk mengisi sesuatu yang tidak lengkap dariku?  apa yang kurang lengkap dariku? Manusia mempunyai kemampuan untuk membuat dirinya utuh dan memang manusia dilahirkan utuh. Aku sudah menemukan caranya, melakukannya, dan menghidupinya. Aku hanya iri melihat orang2 selalu berdua sedangkan aku selalu seorang diri. Kenapa aku iri? bukankah aku sudah manunggal? memang adalah hal yang manusiawi jika aku mengharapkan seorang wanita di sisiku. Tapi apakah hanya itu jawabnya? Ayahanda, yang aku pahami adalah bahwa hakikat kemanusiaan adalah kesendirian. Sedangkan mencari pemenuhan diri dari orang lain atau apapun yang berada di luar diri adalah suatu kemustahilan. Sebab keutuhan adalah semata-mata be...

Pain is a Part of Love

Gambar
Ayahanda, adakah cinta itu selalu memberi tawa dan canda? mengisi potongan terakhir dari potongan2 yang telah terkumpul? apakah cinta adalah sebuah kedamaian dan kenyamanan? apakah cinta adalah kemenangan dari setiap pertempuran? ataukah, cinta adalah selembar kertas putih yang tak bernoda? Haaaaaah... galau, rindu, gelisah, hancur, hampa, kecewa, bingung, bimbang, adalah rasa yang muncul, terkadang dominan, mempengaruhi setiap kesadaran jiwa. Para biksu mengatakan bahwa cinta adalah bentuk energi. Orang2 yang kita cintai tidak benar2 pergi, mereka tinggal di dalam hati, dan akan terlahir kembali, dalam bentuk cinta yang baru. Oh Ayahanda, kini aku mengerti, bahwa kemalangan adalah bagian dari cinta. Kebahagiaan dan kemalangan adalah sebagaian dari peristiwanya. Cinta adalah keutuhan, dimana ada keduanya. Kemalangan menjadi kesempatan untuk mengumpulkan makna, sedangkan kebahagiaan menjadi kewaspadaan bahwa segala sesuatunya hanya bersifat sementara. Oh...

Brahmacharya

Gambar
Suatu ketika aku pergi ke tepi laut, mencoba merenungkan arti keberadaanku. Lalu dari arah laut tersapu sebuah sampah plastik tertambat di kakiku. Sampah itupun kemudian terseret kembali ke laut, terombang-ambing oleh ombak. Sejak awal mula, jiwa manusia selalu terombang-ambing oleh perasaannya, oleh pengalamannya, oleh apa yang dilihatnya, didengarnya, dirasakannya, oleh apa yang dipikirkannya. Manusia tidak tahu bagaimana menyeimbangkannya. Seperti saat melihat orang yang dicintainya bersama orang lain, ia langsung galau, hancur, dan tenggelam. Kesadarannya terselimuti oleh kabut perasaannya. jiwa menjadi begitu rapuh, padahal jiwa lebih besar dari perasaannya. Karena alasan itu, aku ingin menyeimbangkan diriku. Sebab sebelum aku memberi keseimbangan pada dunia, aku sendiri haruslah seimbang. Lalu entah kapan, aku mengambil sumpah bahwa aku tidak akan melihat samudera lagi dengan mataku sendiri sampai aku menemukan cinta sejati, cinta dalam bentuk pribadi yang nyata. Sumpah ini menj...