Sebuah Roman

Ketika aku membuka kembali ingatanku pada kenangan, melihat kembali benda2 dari masa lalu; surat2, tulisan2, gambar2, pernak-pernik, aku menyadari bahwa aku telah melalui banyak hal. Dimulai saat aku menapakkan kaki dalam hidup bersosial, menemukan cinta pertama, hidup dalam dunia biara, lalu kembali ke dunia nyata; bergulat menemukan arti Cinta dan Keberadaan. Tak kusangka waktu telah berlalu begitu cepat.

Di setiap langkahku, di iringi detikan waktu yang tiada pernah berhenti, terdapat orang2 yang memberi warna pada hidupku. Masing2 dari mereka membantuku melengkapi kepingan puzzle dari lembaran kosong kehidupanku; membentuk sebuah gambar yang disebut "diriku".

Di ujung waktu yang tersisa, yang kurasakan hanyalah rasa sesak di dada. "Kenapa aku tidak menggunakan waktuku dengan bijak..." Namun aku menyadari bahwa dari kesalahan2 itulah aku belajar; dari kesalahan2 itulah aku bertemu dengan orang2 yang berharga dalam hidupku; dari kesalahan2 itulah aku menjadi diriku yang sekarang. Akhirnya, di dalam kesesakan yang kurasakan, terdapat rasa syukur yang mendalam.

Terima kasih atas proses2 selama ini. Terima kasih atas atas orang2 yang telah mengisi hidupku. Terima kasih atas anugerah kehidupan yang boleh aku miliki. Rahayu.. Rahayu...  Benar2 sebuah roman...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Di Kala Senja

Coffee of Destiny

Stream Of Destiny