Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2011

Aufwiedersehen

Gambar
Entah kenapa hari ini berjalan begitu lamban. Setiap tenaga yang kukeluarkan serasa tak seimbang dengan waktu yang bergulir. Keramaian, keceriaan, tawa bertaut di depan mata, namun kesunyian hati yang kurasa; keharuan melobangi jantungku. Hari ini dia pergi, menuntut ilmu di tempat yang jauh (ilmu yang tak ada salahnya saja dituntut). Akhirnya terjadi juga; menghabiskan semua kekawatiranku. Dia akan bertarung melawan zona nyamannya, membentuk jati dirinya sendiri. Aku yakin dia kan semakin bijak (tentu saja. Kelak dia yang akan menjadi pasanganku.). Akupun memutuskan, dalam waktu dekat ini, tidak akan menyusulnya. Masih ada hal yang harus kulakukan. Di sudut2 kota ini, menyatu dengan alam, menggali setiap makna kehidupan, aku masih harus melakukan itu. Biarlah dia melampaui proses itu. Aku mendoakan. Memang akan menjadi sedikit sepi, sebab aku tak lagi bisa berharap sewaktu-waktu bertemu dengannya di setiap sudut kota ini. Untuk beberapa saat, hari2ku akan terasa begitu aneh. Terkad...

Dharma

Gambar
Setiap orang mempunyai kemampuan untuk memutuskan apa yang benar (dharma). Dengan mengenal diri, manusia mampu menyadari hakikat dirinya dan menjalani dharma. Dan dengan menjalankan dharma, manusia dapat mencapai kebijaksanaan yang menyelamatkan. Sebab yang menyelamatkan manusia bukanlah pengampunan dosa, tetapi kesadaran akan keilahian diri yang membawanya kepada kebijaksanaan sejati. Dalam prosesku selama ini, aku menemukan bahwa ada 3 jalan mencapai kebijaksanaan; Jalan Pengetahuan, Jalan Bhatkti, dan Jalan Tindakan. Jalan Pengetahuan berarti menggali kesadaran tentang diri, hidup reflektif dan melaksanakan pengingkaran nafsu demi pengetahuan itu sendiri. Jalan Bhakti berarti hidup dalam ikatan emosional kepada Tuhan dengan pemujaan atau devosi2. Jalan ini didasari oleh cinta kasih personal. Jalan Tindakan berarti melakukan aksi berdasarkan ketentuan2 sosial, melaksanakan tugasnya dalam masyarakat, ikut menjaga tatanan keseimbangan dunia dalam terang cahaya Diri. Akupun menyadari...

World, Human, and Souls

Gambar
Oh dunia, kemanakah engkau akan melangkah? luka2mu begitu parah. Bagian tubuhmu; tanah, air, udara, alam pada umumnya, tanaman, hewan, dan manusia, semua bagian dirimu sakit. Manusia, makhluk yang paling sempurna, yang diberi tanggungjawab untuk menguasai alam justru menjadi yang paling sakit. Manusia hidup  dalam masyarakat yang tidak seimbang. Manusia yang seharusnya menjaga keseimbangan dunia, malah menjadi pelaku utama perusak keseimbangan. Ambisi, hasrat keinginan, ego, dan kepentingan sesaat membuat tatanan ideal yang diajarkan oleh para Bagawan  menjadi musnah. Jiwa manusia bertekuk lutut pada rasa dan materi yang bersifat sementara. Sesuatu yang seharusnya menjadi sarana justru menjadi tujuan utama. Di jagad raya yang luas ini, banyak sekali ajaran kebijaksanaan yang mampu membimbing manusia untuk mencapai keseimbangan jiwa; kebahagiaan sejati. Namun karena ajaran itu membutuhkan kesadaran dan disiplin yang tinggi, manusia lebih memilih kesenangan yang melambungkan r...

Aum Tat Sat...

Gambar
Baru bisa aku kembali pada kesadaran dan pengendalian diri. Selama beberapa hari olahrasaku terguncang dan tak menentu. Aku mudah sekali terpancing amarah bahkan untuk sesuatu yang kecil; aku membiarkan diriku mengkhianati kebijaksanaan demi kesenangan sementara. Aku benar2 menjadi primata.  Dengan keinginan yang kuat, aku berusaha kembali pada kesadaran. Namun semakin aku berusaha melakukannya, aku semakin marah, sebab tak mampu aku memenangkannya. Keinginan adalah derita bahkan untuk sesuatu yang mulia.  Hari2ku menjadi neraka. Tiada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan pengendalian diri. Menjadi lebih menyakitkan sebab saat itu aku sedang mempelajari Kebijaksanaan Sejati dari Sang Begawan Suci. Aku menjadi begitu kecil dan tak berdaya. Hampir frustrasi, sungguh kehilangan ketenangan diri.  Lalau aku sadar bahwa aku hanya perlu menjadi apa adanya. Aku bersamadi. Memberi ruang bagi Sang Dewata Agung untuk berkarya pada diriku... Sungguh aneh. Aku memperoleh kemb...