World, Human, and Souls

Oh dunia, kemanakah engkau akan melangkah? luka2mu begitu parah. Bagian tubuhmu; tanah, air, udara, alam pada umumnya, tanaman, hewan, dan manusia, semua bagian dirimu sakit. Manusia, makhluk yang paling sempurna, yang diberi tanggungjawab untuk menguasai alam justru menjadi yang paling sakit. Manusia hidup  dalam masyarakat yang tidak seimbang.

Manusia yang seharusnya menjaga keseimbangan dunia, malah menjadi pelaku utama perusak keseimbangan. Ambisi, hasrat keinginan, ego, dan kepentingan sesaat membuat tatanan ideal yang diajarkan oleh para Bagawan  menjadi musnah. Jiwa manusia bertekuk lutut pada rasa dan materi yang bersifat sementara. Sesuatu yang seharusnya menjadi sarana justru menjadi tujuan utama.

Di jagad raya yang luas ini, banyak sekali ajaran kebijaksanaan yang mampu membimbing manusia untuk mencapai keseimbangan jiwa; kebahagiaan sejati. Namun karena ajaran itu membutuhkan kesadaran dan disiplin yang tinggi, manusia lebih memilih kesenangan yang melambungkan rasa mereka dan menjadi candu. Manusia yang memperoleh pencerahan, yang berusaha mengajak manusia lain untuk mengenali jati diri mereka sendiri, justru menjadi orang yang salah. Menjadi orang benar berarti menjadi orang yang salah di antara orang2 yang salah. Seandainya manusia lebih bisa mengendalikan diri, seandainya manusia lebih mengenal dirinya secara mendalam, seandainya setiap pribadi mampu menemukan dan menghidupi perutusan hidupnya, dunia tidak akan menjadi seperti sekarang. Ketidakseimbangan  jiwa manusia inilah yang membuat dunia begitu berantakan.

Semoga Cinta Kasih para Mesias, para Avatar, para Boddhisattva, yang mengorbankan diri untuk terlahir ke dunia tidak menjadi sia2. Semoga ajaran Mereka tentang mencapai Kemurnian Hati dan Kebenaran Sejati dipahami dan dihidupi oleh semua makhluk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Di Kala Senja

Coffee of Destiny

Stream Of Destiny