Blind Distance
saat aku berada di kelas, lantai 3, saat waktu luang, saat aku sedang tak paham akan hidup, aku selalu melihat ke sana, ke arah rerimbunan pohon itu. mungkin karen ada dia di sana. dia yang entah kenapa sekarang begitu asing dan sulit dijangkau. padahal jaraknya hanya sepandangan mata, tapi rasanya jauh sekali. aku mencoba untuk tak memikirkan ini, tapi ada kalanya rasa ini melampaui pikirku. aku baru sadar kalau aku sering memandang ke sana. tapi sekarang dia sudah tak ada lagi. jarak yang telah tercipta tak lagi mungkin untuk diseberangi. setidaknya untuk sementara sampai suatu waktu berakhir. entah perasaan apa yang kurasakan ini. aku seperti menyesali semua yang telah terjadi dan tak bisa memperbaikinya. .. sedang kuratapi semuanya itu.... satu dari banyak hal yang tak bisa kuperbaiki..
dalam hal ini, aku sama sekali bodoh. seolah tak ada artinya semu bakat, kejeniusan, dan anugrahku. semuanya hilang entah kemana... aku merasa sia-sia..
dalam hal ini, aku sama sekali bodoh. seolah tak ada artinya semu bakat, kejeniusan, dan anugrahku. semuanya hilang entah kemana... aku merasa sia-sia..
Komentar
Posting Komentar