Foundations of Living

Aku ada, aku berada, aku mengada
untuk apa? mengapa? bagaimana? dimana? untuk siapa?
Aku ada untuk kembali pada Sang Keberadaan. Rohku berasal dari Dia. Aku sedang mengembara sekarang. Seorang pengembara berpetualang untuk menemukan Kesejatian Dirinya. lalu pada akhirnya akan kembali pulang. untuk itulah aku mengada.
Aku tak tahu mengapa Sang Sumber merancang Grand Design ini. Apakah Ia bosan mengada seorang diri dan membutuhkan hiburan? aku tak mengerti. mungkin aku yang belum sadar. tapi setidaknya, aku mengada karena mendengarkan hati nuraniku; suara roh, suara kebenaran absolut pada pribadiku. aku mengikuti hatiku..
Hampir semua makhluk ciptaan lahir lewat kedua orangtuanya. tapi tidak dari mereka. sebab semua makhluk lahir dari Sang Sumber. aku pun begitu. bagaimana kedua orangtuaku berusaha memperoleh keturunan tapi mereka hanya menjadi sarana dalam Sang Pencipta menciptakan manusia dan lingkaran kehidupannya. lalu, aku mengada dengan mengalahkan diriku sendiri; hawa nafsu, keinginan, pikiran, dan ego. mengenali dan memegang kendali penuh atas tubuh, jiwa, dan rohku; memaknainya dan menjadikannya sikap batin... menjadikannya jalan ninjaku..
Aku berada di alam semesta dalam lingkaran kesengasaraan yang tiada batas. selalu mengulangi perputaran hidup dan mati; hidup dalam penderitaan sebagai manusia fana. sampai pada akhirnya aku akan terlahir kembali dari Air dan Roh dan hidup dalam kesatuan dengan Alam Semesta; kembali dalam kesatuan dengan Sang Sumber Keberadaan.
Untuk siapa aku ada, aku mengada, aku berada?
sedalam apapun aku merenungkannya, jujur, semuanya kembali untuk diriku sendiri. supaya aku bisa kembali pada kemurnian, supaya aku bisa kembali pada Sang Keberadaan. mungkin, ternyata, bahkan aku sama sekali belum humanis..
untuk apa? mengapa? bagaimana? dimana? untuk siapa?
Aku ada untuk kembali pada Sang Keberadaan. Rohku berasal dari Dia. Aku sedang mengembara sekarang. Seorang pengembara berpetualang untuk menemukan Kesejatian Dirinya. lalu pada akhirnya akan kembali pulang. untuk itulah aku mengada.
Aku tak tahu mengapa Sang Sumber merancang Grand Design ini. Apakah Ia bosan mengada seorang diri dan membutuhkan hiburan? aku tak mengerti. mungkin aku yang belum sadar. tapi setidaknya, aku mengada karena mendengarkan hati nuraniku; suara roh, suara kebenaran absolut pada pribadiku. aku mengikuti hatiku..
Hampir semua makhluk ciptaan lahir lewat kedua orangtuanya. tapi tidak dari mereka. sebab semua makhluk lahir dari Sang Sumber. aku pun begitu. bagaimana kedua orangtuaku berusaha memperoleh keturunan tapi mereka hanya menjadi sarana dalam Sang Pencipta menciptakan manusia dan lingkaran kehidupannya. lalu, aku mengada dengan mengalahkan diriku sendiri; hawa nafsu, keinginan, pikiran, dan ego. mengenali dan memegang kendali penuh atas tubuh, jiwa, dan rohku; memaknainya dan menjadikannya sikap batin... menjadikannya jalan ninjaku..
Aku berada di alam semesta dalam lingkaran kesengasaraan yang tiada batas. selalu mengulangi perputaran hidup dan mati; hidup dalam penderitaan sebagai manusia fana. sampai pada akhirnya aku akan terlahir kembali dari Air dan Roh dan hidup dalam kesatuan dengan Alam Semesta; kembali dalam kesatuan dengan Sang Sumber Keberadaan.
Untuk siapa aku ada, aku mengada, aku berada?
sedalam apapun aku merenungkannya, jujur, semuanya kembali untuk diriku sendiri. supaya aku bisa kembali pada kemurnian, supaya aku bisa kembali pada Sang Keberadaan. mungkin, ternyata, bahkan aku sama sekali belum humanis..
Komentar
Posting Komentar