The Duty


Tuhan menciptakan semua manusia masing2 mempunyai tugas. tugasmu, tugasku mungkin sama, mungkin juga berbeda. "perbuatlah ini", kataNya. kebahagiaan seseorang ditentukan oleh pemenuhan tugas dan penggenapan atas hasrat ini. manusia akan berharga hidupnya. ini soal kehidupan, bisa juga soal hidup itu sendiri. artinya, tugas ini harus diwujudnyatakan dalam kehidupan bermasyarakat. orang2 sering menyebutnya panggilan hidup. jujur sampai sekarangpun aku masih mencari tugasku; apa peranku dalam masyarakat, dalam kehidupan. yang bisa kulakukan sekarang barulah berusaha mengenali siapa diriku dan menjaga sembari semakin memurnikan hatiku.tapi setidaknya ada satu hal yang bisa kulakukan, yaitu menjawab pertanyaan besar ini, "siapa aku? apa yang paling kuinginkan dalam hidupku dan mengapa?" dengan dibantu pertanyaan ini dan melihat kembali setiap pengalaman, aku mulai bisa merumuskan apa peranku. aku akan mendampingi setiap orang yang sedang bersusah; mendengarkan dan memberikan pundakku sebagai sandaran untuk menangis. untuk itulahaku senantiasa berusaha memaknai setiap pengalaman hidupku, supaya bisa membagikan maknanya pada orang2 yang siap menerimanya. itulah kerinduanku, dahaga jiwaku.. di saat seperti itulah hidupku terasa begitu berarti. dan, jika seorang manusia tidak ambil bagian dalam tindakan2 yang ditetapkan, hidupnya adalah jahat, sukacitanya adalah nafsu, hidupnya tidak berarti..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Di Kala Senja

Gambar
Setiap sudut kota ini terisi semua kenangan tentangmu. Di saat ku temui keheningan batinku, kamu yang menemani kesunyianku. Malam yang berbeda dari sebelumnya, Senja yang begitu berat berpisah dengan sang surya, Mata yang tak ingin terpejam melepaskan cahaya. Jarak apa yang begitu jauh? Jurang apa yang begitu dalam? Aku hidup dalam realita kepahitan dunia Kau hidup dalam nikmatnya impian Duniaku menancapkan paku pada kayu dan beton Menata bata menjadi sebuah bentuk, Menyusun atap menjadi perlindungan di kala panas dan hujan. Kadang jariku tertusuk paku, kadang kakiku tergores batu. Keringat bercucuran dari seluruh tubuhku, Lelah dan penat menjadi kawan perjalanan pulangku. Inilah realita duniaku. Demi sebuah mimpi.. Tapi duniamu begitu indah. Dimana tidak ada realita tidak ada seperti duniaku Duniamu begitu hening, tidak ada jari yang berdarah, tidak ada keringat membasahi tubuh tidak ada air mata kelelahan, tidak ada duka kesalaha...
Baca selengkapnya

Coffee of Destiny

Gambar
Entah kapan terakhir kalinya aku duduk, hening, mencoba mengambil jarak dari diriku sendiri. Hidup terasa begitu ramai akhir-akhir ini. Berkutat dengan gadget dan pikiran-pikiran liar menjadi rutinitas yang tak terelakkan. Sampai akhirnya aku sadar, hidup ini begitu hambar dan tak bermakna. Dulu, ketika aku merasa tersesat di jalan bernama kehidupan, aku pernah bertanya, "untuk apa aku ada?" "bagaimana aku hidup?" "mengapa aku ada?". Aku mulai mencari jati diri. Membaca buku-buku, refleksi,  dan diskusi menjadi bagian tak terpisahkan dari 24 jam waktuku dalam sehari. Pernah aku terjatuh karena perpisahan, pernah aku bangkit karena perjumpaan. Namun keduanya pun hanyalah peristiwa dari kehidupan. Hidup lebih besar dari peristiwanya. Padahal, satu detik saja peristiwa itu hilang, ceritanya pasti berbeda. Bisa jadi aku tidak seperti ini. Bisa jadi aku menjadi orang yang tidak aku kenal, bahkan menjadi orang tidak pernah aku bayangkan.  Tulisan ini biarlah me...
Baca selengkapnya

Stream Of Destiny

Gambar
Hati manusia mengallir bersama kehidupan. Dalam aliran itu, hati berjumpa dengan banyak hal, banyak harapan, banyak kekecewaan, dan banyak hati manusia lain. Aku pernah berpikir, dari begitu banyak aliran, kenapa aku memilih yang satu ini?  sunyi.. seolah tiada yang berminat melewatinya. Ternyata hati memiliki logikanya sendiri. Di dorong oleh hukum alam, hatiku memilih aliran ini.  Ternyata memang sungguh mencekam.. makian dan pujian pernah kuterima, tapi bukan itu yang kucari. Yang kucari hanyalah keindahan.. keindahan yang mewujud dalam bunga utpala.. seperti agama2 yang berbeda namun memiliki esensi yang sama, itulah keindahan.  keindahan yang mewujud dalam satu pribadi manusia itulah utpala. Ah, ku habiskan sepanjang hidupku untuk mencari ini, sebuah keindahan dan wujudnya. Semua tahu, aliran tak pernah konsisten; kadang deras, kadang teduh. Namun, di situlah mulai kukenal diriku. Diri ibarat air yang mengalir bersama alam. Lalu, satu persatu mulai kukenali seki...
Baca selengkapnya