In Hoc Nomine Vinces

Selama ini aku selalu gagal meningkatkan kesadaranku, karena aku tidak fokus pada apa yang kulakukan. aku harus memusatkan seluruh daya2 kesadaranku untuk mencari tahu alasan keberadaanku; menemukan untuk apa jiwaku terlahir; untuk mengenal siapa diriku sesungguhnya. aku harus berdamai dengan masa laluku, menyadari dan menerima setiap kelemahan yang kumiliki. aku harus kembali kepada kesempurnaan. kesempurnaan berarti utuh; dimana terdapat semua unsur, kelebihan dan kelemahan; bagaimana keduanya dijalin dalam kehidupan sehingga kelemahan menjadi kesempatan untuk menampilkan kekuatan, dan kekuatan menjadi kewaspadaan bahwa segala sesuatunya hanya bersifat sementara.
Untuk itu, mulai saat ini aku memutuskan menjadi brahmana; artinya menjadi pribadi yang fokus pada usaha pencapaian spiritual dan melepaskan diri dari setiap kelekatan. menjadi brahmana berarti mengarahkan telinga pada kesunyian alam semesta, dan selalu berusaha melihat makna dari apa yang aku lihat, serta memusatkan diri pada laku puasa dan matiraga untuk mengalahkan kelemahan2 kemanusiaan guna mencapai keutamaan; artinya, menyiapkan hildupku supaya ketika Dewata berkenan memberikan anugerahNya, aku sudah siap menerimanya.
Sebagai monumen atas peristiwa ini dan untuk terus mengingatkanku pada komitmen ini, aku memakai nama baru "Segara Yudhistira Krishnaputra". Segara berarti Samudera, ujung pangkal kerinduan dari setiap aliran sungai kecil dan besar; tujuan akhir dalam setiap pengembaraan jiwa, pengembaraanku, Sang Awal dan Akhir. Yudhistira berarti si sulung yang bijak, yang hidup dengan kemurnian raga dan jiwa; sebuah harapan akan kerendahan hati dan kesempurnaan. Krishnaputra berarti penganut ajaran Avatar Krishna untuk menemukan sebuah perutusan hidup dan menggenapinya demi mencapai kesejahteraan; kebahagiaan sejati..
Semoga Sang Dewata Agung memberkati..
Untuk itu, mulai saat ini aku memutuskan menjadi brahmana; artinya menjadi pribadi yang fokus pada usaha pencapaian spiritual dan melepaskan diri dari setiap kelekatan. menjadi brahmana berarti mengarahkan telinga pada kesunyian alam semesta, dan selalu berusaha melihat makna dari apa yang aku lihat, serta memusatkan diri pada laku puasa dan matiraga untuk mengalahkan kelemahan2 kemanusiaan guna mencapai keutamaan; artinya, menyiapkan hildupku supaya ketika Dewata berkenan memberikan anugerahNya, aku sudah siap menerimanya.
Sebagai monumen atas peristiwa ini dan untuk terus mengingatkanku pada komitmen ini, aku memakai nama baru "Segara Yudhistira Krishnaputra". Segara berarti Samudera, ujung pangkal kerinduan dari setiap aliran sungai kecil dan besar; tujuan akhir dalam setiap pengembaraan jiwa, pengembaraanku, Sang Awal dan Akhir. Yudhistira berarti si sulung yang bijak, yang hidup dengan kemurnian raga dan jiwa; sebuah harapan akan kerendahan hati dan kesempurnaan. Krishnaputra berarti penganut ajaran Avatar Krishna untuk menemukan sebuah perutusan hidup dan menggenapinya demi mencapai kesejahteraan; kebahagiaan sejati..
Semoga Sang Dewata Agung memberkati..
Komentar
Posting Komentar