Aku Adalah Angin
ini adalah bagian proses pengenalan diri dengan metode pencitraan..
aku adalah angin...

angin bergerak kemana-mana, melihat secara luas

*pandangan luas, kemampuan sangat tinggi +tetapi keras, digunakan untuk tidak baik kemampuan banyak, seringkali digunakan utk menjatuhkan orang lain
= bangga melihat lawannya jatuh - sifat=> semangat..
@ngin punya banyak fungsi
e.g;-> buah dan nelayan kadang merasa berfungsi, kekerasan muncul
selalu menilai diri, salah fungsi
pohon pisang<->angin
menjatuhkan pohon dan lainnya
- keputusan: mempertimbangkan sekitarnya
banyak talenta yg bisa digunakan
bisa menguntungka bisa merugikan => memperhatikan situasi
- memuat udara, berguna bagi orang lain
* sejuk , sepoi2, memberi tenaga
keras -> merusak, menyapu segalanya
tak tahu darimana mau kemana
# berhembus semangat sesaat..
=> terkadang nglokro tidak stabil
> sosok=> arogan
*) lapisan Ozon-> universal
jembatan universal
sesuai dengan keadaan
bisa sebagai bencana
penghantar hal2 yg baik
@ kejujuran-> tegas-> bagi orang lain
ada kesan menekan
-> menjadi semacam penyerangan feeling insting

Angin itu bisa memiliki energi menghidupkan. Sekaligus ia juga memiliki kekuatan menghancurkan.
Dari sini, saya lebih menujukan energi menghidupkan dan menghancurkan pada sisi kemungkinan positif yang bisa ditransformasikan kedalam berbagai bentuk daya lainnya. Menghidupkan bisa ditetaskan lagi sebagai kreatifitas, sebagai daya inovasi. Sedangkan Menghancurkan bisa dibentuk sebagai energi penyelesaian, menjadi buldoser untuk menghilangkan berbagai problematika yang ada di tengah dunia, dari skala besar hingga juga ke tingkatan yang paling kecil, ego, personal.
Diantara kedua ruang potensi energi yang dimiliki angin, [6] terdapat sebuah titian yang sering diistilahkan dengan transformasi. Sebuah model merubah suatu bentuk ke bentuk lain. Nah, yang dirubah disini adalah energi menghidupkan dengan bentuk yang lebih “memanusia”, sebut saja kreatifitas, inovasi, transfer energi dan sejenisnya. Begitupun dengan energi menghancurkan: Menjadi problem solver, pemecah masalah. Tidak dimaknakan sebagai penghancur dunia dan berbagai tatanan masyarakat yang telah ada. Tetapi lebih pada kesediaan menjadi bagian dari manusia yang peka dan peduli pada berbagai persoalan masyarakat. Mengingat, dari ajaran berbagai agamapun, seringkali manfaat seseorang terhadap manusia lainnya seringkali mendapatkan tempat yang bisa disebut prioritas yang sangat dianjurkan.
Bahasan ini mengingatkan saya pada seorang paranormal yang cukup kesohor di indonesia. Dalam sebuah wawancara di salah satu stasiun televisi swasta Nasional, ia berbicara tentang santet. Santet, awalnya sering dipandang sebagai sesuatu yang mengerikan, punya daya untuk membunuh manusia. Tetapi justru santet itu juga bisa ditransformasikan untuk membunuh penyakit manusia, membunuh virus atau bakteri penyebab penyakit.
Dari itu, saya memperhatikan, sebenarnya banyak sekali karunia Tuhan yang bisa dipergunakan manusia untuk manusia lainnya. Berbagi manfaat. Ups, tunggu dulu, saya coba mengevaluasi apa yang saya bahas diatas dengan apa yang sedang saya bicarakan ini.
Iya, sepintas tidak adanya relevansi dan keterkaitan. Tapi jika saya berbicara seperti layaknya angin. Seperti inilah angin. Terlihat tidak memiliki arah yang jelas. Tapi sebenarnya ia malah memiliki mata angin yang menjadi patron, menjadi rel untuk kereta api dalam perjalanannya.
Tidak, sepertinya saya tidak akan menjadikan bahasan ini sebagai berhala kaku. Namun saya akan mengeksplore halaman selanjutnya seperti peluru senapan serbu. Tidak terlalu stagnan, tapi tidak akan lari dari konsep filosofi angin.
sekarang doa ayahku terkabul dengan memberiku nama "Bayu" yg berarti angin... aku benar2 manjadi orang yg rumit.. seperti angin.
Komentar
Posting Komentar