Catatan Di Kala Senja
Setiap sudut kota ini terisi semua kenangan tentangmu. Di saat ku temui keheningan batinku, kamu yang menemani kesunyianku. Malam yang berbeda dari sebelumnya, Senja yang begitu berat berpisah dengan sang surya, Mata yang tak ingin terpejam melepaskan cahaya. Jarak apa yang begitu jauh? Jurang apa yang begitu dalam? Aku hidup dalam realita kepahitan dunia Kau hidup dalam nikmatnya impian Duniaku menancapkan paku pada kayu dan beton Menata bata menjadi sebuah bentuk, Menyusun atap menjadi perlindungan di kala panas dan hujan. Kadang jariku tertusuk paku, kadang kakiku tergores batu. Keringat bercucuran dari seluruh tubuhku, Lelah dan penat menjadi kawan perjalanan pulangku. Inilah realita duniaku. Demi sebuah mimpi.. Tapi duniamu begitu indah. Dimana tidak ada realita tidak ada seperti duniaku Duniamu begitu hening, tidak ada jari yang berdarah, tidak ada keringat membasahi tubuh tidak ada air mata kelelahan, tidak ada duka kesalaha...
masih cakepan mamaku... hahaha
BalasHapusiya2 percaya...
BalasHapusaku bisa liat dari anaknya.=)hihihi