Ball of Fate



sudah kuduga aku akan menghadapi situasi seperti ini. aku harus menentukan pilihanku; apkah aku harus menutup diri atau membuka diri. ini rumit. aku tak ingin hidupku diketahui orang lain. aku malu dan gak bangga denagn hidupku, karena di usiaku sekarang ini, aku belum bisa mengumpulkan apapun. satu mimpipun belum bisa aku wujudkan; bahkan aku msh jauh darinya. aku malu dengan segala ketidakmampuan dan keterbatasanku, selain itu aku tak punya kekuatan untuk memperbaikinya. aku malu dengan kelebihanku. bahkan denagn semua bakat dan kekuatan di dunia, aku masih lemah. aku takut orang2 melihat betapa menyedihkannya aku. aku takut diremehkan dan dipandang sebalah mata. lagi dan lagi.

tetapi aku ingin keberadaanku benar2 diakui. aku ingin orang2 mempedulikan dan memperhatikan aku. lalu saat ada seseorang yang ingin masuk melihat hidupku, aku tak tahu harus bagaimana. kalau aku membiarkan dia masuk, aku takut semua ketakutanku akan terjadi. tetapi kalau aku tak membiarkannya masuk, aku telah menolak seseorang yg berharga.

sekarang aku punya dua pilihan
pertama, mengatakan,"aku ya seperti ini, hidupku tak ada hubungannya denganmu. jangan ikut campur." dengan kata lain, tetap pada jalanku, tetap seperti angin; datang dan pergi begitu saja, tak diketahui dari mana mau ke mana. tak akan membuka hidupku untuk siapapun; mengikatnya untuk diriku sendiri.

kedua, mengambil risiko diremehkan dan dipandang sebelah mata. karena seperti kata Mario Teguh,"orang yang besar dan berhasil dalam hidupnya, membiarkan dirinya dipimpin oleh risiko." aku mengamini. sebab hal yang berharga itu selalu diikuti oleh risiko dan konsekuensi. dan, orang yang takut menghadapinya bisa dipastikan hidupnya biasa2 saja, mengalir tapi tak begitu bermakna.

sekarang masalahnya, aku harus memilih yang mana?

Emo Myspace Comments

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Di Kala Senja

Coffee of Destiny

Stream Of Destiny