Let Her Go..

semalaman aku gak bisa tidur. ada perasaan yang menggangguku. perasaan kehilangan apa ini? seperti kehilangan sesuatu yang berharga. apa ini?? o iya, dia. sekalipun dekat, dia sudah pergi. dia datang dan pergi begitu saja. justru sebenarnya dia lah yang seperti angin. tapi, kenapa aku bisa merasa begitu kehilangan? mungkin, karena dia oran yang pertama kali menyelamatkan aku dari kesendirian sekalipun dia tak menyadari dan menginginkannya. sebenarnya aku kehilangan apa? apa yang hilang dariku? o iya, perhatiannya, keingintahuannya tentangku, sms2nya, panggilan "udang", tulisan2 tentangku di blog dan fbnya. padahal cuma seperti itu, kenapa aku bisa merasa begitu kehilangan? benar juga, tak ada yang pernah melakukan itu sebelumnya. aku ini kenapa? bukannya dari awal aku sudah tahu akan seperti ini jadinya? lalu, kenapa aku harus merasakan perasaan tak mengenakkan ini? mungkin.... karena dia sudah menemukan seseorang yang baru. seseorang yang berbeda denganku. sekalipun orang itu tak mungkin lebih hebat dari aku, setidaknya dia punya kehidupan yang lebih baik dan bisa membuatnya selalu tersenyum dan terkesan. sesuatu yang tak pernah bisa aku lakukan. lalu kenapa ini bisa begitu melukai hatiku? aku tak tahu. mungkin, aku belum punya keberanian untuk melepaskan sesuatu yang berharga. mungkin jg aku tak ingin kehilangan siapapun lagi. ayolah Diz, kau harus berani untuk melepaskan! percayalah, setiap perpisahan akan selalu diikuti perjumpaan baru..


Tuhan, sebelumnya aku berterimakasih karena Engkau pernah mengirimkan seseorang untuk menyelamatkan aku dari kesepian. aku tak pernah menduganya. dia datang begitu saja dan ingin mencari tahu tentang hidupku. tapi aku tak bisa menjaganya. maafkan aku Tuhan. seharusnya aku tak berharap terlalu banyak padanya. aku pikir, denagn perhatiannya, dia bisa menjadi penolong yang sepadan" bagiku. ternyata itu tidak mungkin. aku harus lebih bersabar dan berusaha. Tuhan, meskipun begini jadinya. setidaknya sekarang aku punya banyak teman. sudilah Engkau ya Tuhan, mengutus RK Mu untuk memberikan kepadaku keberanian untuk melepaskan. aku pernah melakukannya dan aku akan melakukannya lagi. terimakasih atas memory yang berharga ini. terimakasih atas memory yg meneguhkan ini. Tuhan, sekarang ijinkan aku untuk melepaskannya. aku akan menyimpan semua memory yang telah tercipta di salah satu ruang tersendiri di dalam hatiku, sebagai bagian dari sejarah yang tak terpisahkan dari hidupku. aku akan menamainya 11th Symphony. kelak aku akan menggelarnya kembali, menemukan benang merahnya dan menjumputi kembali keutamaan2 yang terlewatkan. terimakasih Tuhan. aku rasa, harus di sini aku mengakhirnya. Amin..